Kacang tanah merupakan bahan pangan sumber minyak. kadar minyak kacang tanah mencapai 43 gram per 100 gram. Kacang tanah mengandung banyak asam lemak tidak jenuh yang dapat menurunkan kolesterol darah. Kadar asam lemak tak jenuh pada kacang tanah mencapai 21 %, sedangkan asam lemak jenuhnya hanya 10 persen.
Selain itu didalam kacang tanah terdapat sumber - sumber mineral penting seperti magnesium, tembaga, fosfor, kalium dan seng. Tembaga dan magnesium sulit ditemukan dalam makanan lain. Kedua mineral tersebut memiliki fungsi penting untuk mencegah timbulnya penyakit jantung koroner. Kacang tanah juga mengandung resveratrol, yang merupakan salahsatu jenis senyawa fitokimia yang berguna bagi kesehatan. Selain itu, kacang tanah juga kaya akan fitosterol yang sangat bermanfaat untuk mencegah penyakit kanker dan tumor.
Kacang tanah juga mengandung beta sitosterol, yaitu sebanyak 165 mg per 100 gram. Beta sitosterol ini berperan penting dalam menghambat pertumbuhan sel - sel kanker. Beta sitosterol juga mampu mempertahankan agar kadar kolesterol darah tetap normal. Senyawa ini menghambat absorbsi kolesterol dari makanan yang disirkulasikan dalam darah dan mengurangi reabsorbsi kolesterol dari hati sehingga kadar kolesterol dalam darah tetap normal.
Waspadai Aflatoksin
Aflatoksin merupakan racun yang disebabkan oleh jamur Aspergillus flavus. Dari semua jenis bahan pangan hasil pertanian, kacang tanah merupakan sumber makanan yang paling mudah tercemar. Aflatoksin tidak bisa hilang setelah direbus, digoreng, disangrai atau diolah menjadi berbagai produk olahan.
Aflatoksin memiliki sifat racun yang akut dan kronis. Efek kronis aflatoksin merupakan penyebab kanker yang potensial. Namun tidak semua kacang tanah mengandung aflatoksin. Kacang tanah yang masih layak untuk dikonsumsi adalah kacang tanah yang mempunyai kondisi fisik yang baik, yaitu dalm kondisi kering, bentuk utuh, tidak terluka serta tidak berjamur. Hindari mengonsumsi kacang tanah yang kisut, telah terluka, patah atau berjamur (berwarna hijau).